skip to main |
skip to sidebar
Perempuan-Perempuan di Balik “Rectoverso”
“Rectoverso” berawal dari sebuah perkawinan antara karya sastra dan musik indah dari hasil karya seorang Dewi ‘Dee’ Lestari
di tahun 2008. Sebuah perpaduan antara membaca dan mendengar yang belum
pernah ada di dunia sastra Indonesia, “Rectoverso” menggebrak dan
menarik perhatian pecinta sastra dan musik di
penjuru Tanah Air.
Tahun demi tahun berlalu, greget “Rectoverso” masih terdengar
nyaring, meskipun Dee telah menelurkan beberapa karya lainnya yang makin
mengukuhkan posisinya sebagai penulis ternama di negeri ini.
Namun “Rectoverso” meninggalkan kesan yang mendalam terhadap Marcella Zalianty, pemenang Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik (Brownies).
Tertantang untuk melanjutkan kiprahnya sebagai produser setelah sukses dalam film Batas yang menuai banyak pujian, maka Marcella pun bertekad membawa “Rectoverso” ke layar lebar.
Tak puas hanya menjadi produser, kali ini Marcella juga bertindak
sebagai sutradara. Namun tak hanya seorang diri, ia pun membawa sederet
artis papan atas Indonesia untuk pertama kalinya turut menyutradarai
proyek film layar lebar ini. Mengangkat lima cerita dari buku
“Rectoverso”, maka film ini pun akan menghadirkan lima sutradara
perempuan yang akan memberikan sentuhan khas masing-masing di setiap
cerita.
Nama Cathy Sharon mencuat saat dia menjadi pembawa
acara di sebuah saluran musik internasional. Sejalan dengan karirnya di
dunia akting, Cathy pun makin dikenal atas aktingnya yang makin matang.
Sebagai pembawa acara kenamaan, Olga Lydia telah
dikenal masyarakat luas. Namun yang tak banyak orang ketahui adalah
kecintaan Olga terhadap karya sastra Indonesia. Beberapa kali menjadi
co-produser maupun eksekutif produser film panjang dan film pendek
Indonesia, kali ini Olga menjajal intuisinya sebagai seniman untuk
mengarahkan salah satu cerita dalam “Rectoverso”.
Kehadiran Happy Salma di setiap karya yang
melibatkan dirinya membuat kita tak bisa berpaling. Peraih Piala Citra
sebagai Pemeran Pembantu Wanita Terbaik di film 7 Hati, 7 Cinta, 7 Wanita
ini semakin memperkuat profil dirinya sebagai seniman serba bisa, tak
terkecuali keterlibatannya sebagai sutradara di film “Rectoverso” ini.
Sebagai aktris, Rachel Maryam menuai banyak pujian di film berkelas seperti Eliana, Eliana, dan Arisan!
yang memberinya Piala Citra sebagai Pemeran Pembantu Wanita Terbaik.
Meskipun saat ini nama Rachel lebih dikenal sebagai wakil rakyat,
kecintaannya terhadap dunia seni peran yang membesarkan namanya pun
masih membuatnya turut terlibat dalam “Rectoverso”.
0 komentar:
Posting Komentar